Total Pageviews

Labels

Seacrh By Labels

Contact Form

Name

Email *

Message *

Wednesday, 5 August 2015

Palapa Ring Banjir Peminat



Palapa Ring Banjir PeminatMenkominfo Rudiantara (rou/detikINET)
Jakarta - Tender pembangunan serat optik Palapa Ring yang nilai proyeknya berkisar Rp 3 triliun, diakui punya cukup banyak peminat. Hal itu terlihat dari banyaknya perusahaan yang mengambil dokumen.

Menurut Menkominfo Rudiantara, animo proyek ini lumayan meningkat sejak ia mengganti aturan mainnya. Proyek yang tadinya mau digarap secara konsorsium ini kemudian juga direstrukturisasi kembali menggunakan skema public private partnership atau kerjasama pemerintah swasta.

"Sebelumnya, syaratnya cuma penyelenggara jaringan tertutup, SKKL (sistem komunikasi kabel laut), akhirnya saya cabut jadi jaringan terbuka, karena ini tidak hanya kabel laut saja, tapi juga untuk cover inland(daratan)," ujarnya di Jakarta.

Palapa Ring kembali dibuka setelah 10 tahun mandek karena pemerintah punya target, seluruh ibukota kabupaten sudah harus kebagian layanan broadband paling lambat di tahun 2018.

"Tahapan prakualifikasi proyek ini sampai 31 Juli 2015. Setahu saya ada 7 atau 8 perusahaan yang sudah ambil dokumen. Selain Telkom, ada juga Indosat dan beberapa pemain jaringan tertutup," lanjut menteri.

Diungkapkannya, dalam pembangunan serat optik tersebut akan melalui jalur darat dan laut dengan paket pengerjaan di Indonesia bagian barat dan timur. Konsepnya, pemenang tender harus memberikan efisiensi, kualitas layanan bagus, dan sedikit biaya subsidi yang dikeluarkan pemerintah untuk membayar layanan.

"Soalnya ini Build, Operate, Own (BOO), kita bayar layanannya. Kalau dinominalkan sekitar Rp 3 triliun,” papar menteri yang akrab disapa Chief RA ini.
Rudiantara pun menegaskan, pemerintah tak akan mensubsidi serat optik milik Telkom yang sudah ada walau sebagian rute yang dibangun beririsan dengan proyek Palapa Ring yang telah lama digagas.

“Tidak dong, itu kan Telkom bangun. Kalau yang punya pemerintah tahun depan mulai dibangun, setelah prakualifikasi kan ada tahapan tender berikutnya,” katanya.

Diungkapkannya, dalam rancangan redesain penggunaan dana Universal Service Obligation (USO) terbaru, pemerintah menginginkan dana yang dikembalikan ke masyarakat lebih besar agar bisa menyediakan layanan seperti Palapa Ring untuk membuat harga akses internet terjangkau.

“Sekarang dana USO dikembalikan ke industri sekitar Rp 2 triliun, saya mau dalam lima tahun ke depan itu bisa sekitar Rp 8 triliun hingga Rp 10 triliun per tahun,” pungkasnya.

Sebelumnya, tender konstruksi Palapa Ring ditargetkan terlaksana pada Juni-Juli 2014, tender operasional pada 2015, dan rampung pada 2016. 

Tender pembangunan untuk mencari pemenang pembangunan serat optik sepanjang 8.395 kilometer, sedangkan tender kedua untuk menentukan operator pasca terselesaikannya serat optik tersebut.

Telkom sendiri telah membangun sebagian rute dari Palapa Ring dan baru saja menyelesaikan pembangunan kabel laut Sulawesi Maluku Papua Cable System (SMPCS). 

Tahun ini pembangunan backbone sepanjang 75.000 kilometer di seluruh wilayah Nusantara milik Telkom rampung dan akan dilanjutkan ke berbagai negara. Investasi di dalam negeri bakal mencapai Rp 3,6 triliun, sedang ekspansi ke luar negeri menelan dana investasi USD 240 juta.

0 komentar:

Post a Comment